Banyak faktor yang
secara bersama-sama memengaruhi struktur organisasi dan proses pengendalian
manajemen di dalam suatu perusahaan. Studi-studi penelitian telah
mengidentifikasikan faktor-faktor penting yang memengaruhi desain sistem
pengendalian diantaranya adalah ukuran, lingkungan, teknologi, saling
ketergantungan, dan strategi.
STRATEGI
KORPORAT
Logika untuk
menghubungkan pengendalian dengan strategi didasarkan pada garis pemikiran
berikut ini:
·
Organisasi yang
berbeda umumnya beroperasi dalam konteks strategi yang berbeda.
·
Strategi yang
berbeda memerlukan prioritas tugas, faktor kunci keberhasilan, keterampilan,
perspektif, dan perilaku yang berbeda untuk pelaksanaan yang efektif.
·
Sistem pengendalian
adalah sistem pengukuran yang memengaruhi perilaku dan orang-orang yang
aktivitasnya sedang diukur.
·
Dengan demikian,
keprihatinan yang selalu ada dalam merancang sistem pengendalian sebaiknya
adalah apakah perilaku yang dipengaruhi oleh sistem tersebut tetap konsisten
dengan strategi.
Implikasi terhadap Struktur Organisasi
Strategi korporat
adalah suatu kontinum dengan strategi "industri tunggal" pada satu
ujung dan "diversifikasi tidak berhubungan" di ujung yang lain.
Strategi korporat yang berbeda mengimplikasikan struktur organisasi yang
berbeda dan, pada gilirannya, pengendalian yang berbeda.
Pengendalian atas Strategis yang Terdeferensiasi
|
Industri
Tunggal
|
Diversifikasi
Berhuhungan
|
Di
versifikasi
Tidak
Berhuhungan
|
Struktur orgamsasi
|
Fungsional
|
Unit usaha
|
Induk perusahaan
|
Pengenalan industri dari
manajemen korporat
|
Tinggi
|
|
Rendah
|
Latar belakang fungsional
Dari manajemen korporat
|
Pengalaman Operasi yang relevan (produksi, pemasaran, litbang)
|
|
Utamanya keuangan
|
Wewenang pengambilan Keputusan
|
Lebih tersentralisasi
|
|
Lebih terdesentralisasi
|
Ukuran staf korporat
|
Tinggi
|
|
Rendah
|
Ketergantungan pada promosi internal
|
Tinggi
|
|
Rendah
|
Penggunaan transfer Lateral
|
Tinggi
|
|
Rendah
|
Budaya korporat
|
Kuat
|
|
Lemah
|
Implikasi terhadap
Pengendalian Manajemen
Strategi perusahaan
yang berbeda mengimplikasikan perbedaan-perbedaan berikut ini dalam konteks
dimana sistem pengendalian perlu dirancang:
·
Ketika perusahaan
menjadi lebih terdiversifikasi, para manajer tingkat korporat mungkin tidak
memiliki pengetahuan yang signifikan mengenai, atau pengalaman dalam, aktivitas
dari berbagai unit bisnis.
·
Perusahaan-perusahaan
industri tunggal dan terdiversifikasi yang berhubungan memiliki kompetensi inti
tingkat korporat atsa mana strategi dari hampir semua unit bisnis didasarkan.
Oleh karena itu, saluran-saluran komunikasi dan alih kompetensi lintas unit
adalah sangat penting pada perusahaan-perusahaan semacam itu. Sebaliknya,
terdapat tingkat saling ketergantungan yang rendah antarunit bisnis dari perusahaan
terdiversifikasi tidak perhubungan.
Perencanaan
Strategis
Dengan rendahnya
tingkat saling ketergantungan, konglomerat cenderung menggunakan sistem
pereneanaan strategis vertikal-yaitu, unit bisnis menyiapkan rencana strategis
dan menyerahkannya kepada manajemen senior untuk ditinjau dan disetujui. Karena
tingginya tingkat saling ketergantungan, sistem perencanaan strategis untuk
perusahaan-perusahaan yang terdiversifikasi terhubung dan industri tunggal cenderung
bersifat baik vertikal maupun horizontal. Dimensi horizontal dapat dimasukkan
ke dalam proses perencanaan strategis dengan berbagai cara yang berbeda, yaitu:
·
Pertama, kelompok
eksekutif dapat diberikan tanggung jawab untuk mengembangkan reneana strategis bagi
kelompok tersebut seluruhnya yang secara eksplisit mengidentifikasikan sinergi
lintas unit bisnis individual dalam kelompok tersebut.
·
Kedua, reneana
strategis dari unit bisnis individual dapat memiliki bagian yang saling
tergantung, di mana manajer umum dari unit bisnis mengidentifikasikan
kaitan-kaitan penting dengan unit bisnis lain dan bagaimana kaitan tersebut
akan dieksploitasi.
·
Ketiga, kantor
korporat dapat memerlukan reneana strategis bersama untuk unit bisnis yang
saling tergantung.
Akhirnya, rencana strategis dari unit bisnis individual dapat
disirkulasikan kepada para manajer dari unit bisnis yang serupa untuk dikritik
dan ditinjau.
Penyusunan
Anggaran
Karakteristik
sistem penyusunan anggaran berikut ini dalam suatu perusahaan konglomerat:
·
Manajer unit
bisnis memiliki pengaruh yang agak lebih besar dalam mengembangkan anggaran
mereka karena merekalah, bukan kantor korporat, yang memiliki hampir semua
informasi mengenai produk/lingkungan pasarnya masing-masing.
·
Tekanan yang lebih
besar sering kali diletakkan pada pencapaian anggaran karena CEO tidak memiliki
pengendalian informal lain yang tersedia.
Penetapan Harga
Transfer
Transfer barang dan
jasa antarunit bisnis lebih sering terjadi pada perusahaan industri tunggal dan
perusahaan terdiversifikasi yang berhubungan dibandingkan dengan pada
perusahaan konglomerat. Kebijakan penetapan harga transfer umumnya dalam suatu
konglomerat adalah untuk memberikan fleksibilitas pencarian sumber bagi unit
bisnis dan mempergunakan harga transaksi pasar.
Kompensasi
lnsentif
Kebijakan
kompensasi insentif cenderung berbeda lintas strategi korporat dalam hal-hal
berikut ini:
·
Penggunaan rumus.
Konglomerat, umumnya, lebih mungkin menggunakan rumus untuk menentukan bonus
manajer unit bisnis; yaitu, perusahaan dapat mendasarkan porsi yang lebih besar
dari bonus pada ukuran-ukuran keuangan kuantitatif, seperti X persen bonus atas
nilai tambah ekonomi (economic value added-EVA) aktual di atas EVA yang
dianggarkan. Rencana bonus berdasarkan rumus ini digunakan karena manajemen
senior biasanya tidak mengetahui apa yang terjadi dalam berbagai bisnis yang
berbeda.
·
Ukuran-ukuran
profitabilitas. Dalam kasus perusahaan terdiversifikasi yang tidak berhubungan,
bonus insentif dari manajer unit bisnis cenderung terutama ditentukan oleh
profitabilitas dari unit tersebut, dan bukan oleh profitabilitas dari
perusahaan. Tujuannya adalah guna memotivasi para manajer untuk bertindak
seakan-akan unit bisnis tersebut merupakan perusahaan mereka sendiri.
STRATEGI
UNIT BISNIS
Korporasi
terdiversifikasi mensegmentasi dirinya sendiri menjadi unitunit bisnis dan
biasanya menugaskan strategi yang berbeda pada masing-masing unit bisnis. Unit
bisnis tersebut memiliki dua cara generik untuk bersaing dan mengembangkan
suatu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan: biaya rendah dan diferensiasi.
Misi
Misi pengendalian yang "sesuai" dikembangkan menggunakan garis
pemikiran berikut ini:
·
Misi unit bisnis
tersebut memengaruhi ketidakpastian yang dihadapi olehrnanajer umum serta trade
off antara jangka panjang versus jangka pendek yang mereka buat.
·
Sistem
pengendalian manajemen dapat bervariasi secara sistematis untuk membantu
memotivasi manajer guna mengatasi ketidakpastian secara efektifdan membuat
trade off jangka pendek versus jangka panjang yang memadai.
·
Dengan demikian,
misi yang berbeda sering kali memerlukan sistem pengendalian manajemen berbeda.
Misi dan
Ketidakpastian
Unit-unit yang
"membangun" cenderung menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih
besar dibandingkan dengan unit-unit yang "memanen" karena beberapa
alasan:
·
Strategi membangun
biasanya dilaksanakan pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup produk,
sementara strategi memanen biasanya dilaksanakan pada lahar dewasa/menurun dari
siklus hidup produk.
·
Tujuan dari unit bisnis
yang membangun adalah untuk meningkatkan pangsa pasar.
·
Baik pada sisi
input maupun output, para manajer dari unit bisnis yang membangun cenderung
mengalami ketergantungan yang lebih besar pada individu dan organisasi ekstemal
dibandingkan dengan. para manajer dari unit bisnis yang memanen.
Misi dan Rentang
Waktu
Pemilihan strategi
membangun versus strategi memanen mempunyai implikasi trade off antara laba
jangka pendek versus laba jangka panjang. Strategi membangun pangsa pasar
meliputi (a) pemotongan harga, (b) pengeluaran litbang yang besar (untuk
memperkenalkan produk-produk baru), dan (c) pengeluaran pengembangan pasar
utama. Tindakan-tindakan ini ditujukan untuk membangun kepemimpinan pasar,
namun tindakan-tindakan tersebut menekan laba jangka pendek.
Perencanaan
Strategis
Ketika lingkungan
adalah tidak pasti, proses perencanaan strategis menjadi sangat penting.
Manajemen perlu memikirkan mengenai bagaimana cara untuk mengatasi
ketidakpastian tersebut, dan ini biasanya memerlukan pandangan perencanaan yang
lebih jauh dibandingkan dengan apa yang dimungkinkan oleh anggaran tahunan.
Jika lingkungan tersebut adalah stabil, mungkin tidak terdapat proses
perencanaan strategis sama sekali atau hanya rencana strategis
"umum." Dengan demikian, proses perencanaan strategis adalah lebih
kritis dan lebih penting untuk unit bisnis yang membangun, dibandingkan dengan
unit bisnis yang memanen. Meskipun demikian, beberapa perencanaan strategis
dari unit bisnis yang memanen mungkin diperlukan karena rencana strategis
perusahaan secara keseluruhan harus mencakup seluruh bisnisnya untuk secara
efektif menyeimbangkan arus kas.
Penyusunan
Anggaran
Implikasi untuk mendesain sistem
penyusunan anggaran guna mendukung berbagai misi. Aspek-aspek perhitungan dari analisis
varians yang membandingkan hasil aktual dengan anggaran rnengidentifikasikan
varians-varians sebagai menguntungkan atau tidak menguntungkan. Tetapi, suatu
varians yang menguntungkan tidak berarti mengimplikasikan kinerja yang
memuaskan, tidak berarti juga bahwa varians yang tidak rnenguntungkan
rnenunjukkan kinerja yang tidak memuaskan. Kaitan antara varians yang
menguntungkan dengan varians yang tidak menguntungkan, di satu pihak, dengan
kinerja yang memuaskan atau tidak memuaskan, di pihak lain, bergantung pada
konteks strategis dari unit bisnis yang dievaluasi.
Masalah terkait adalah seberapa,
pentingnya pencapaian anggaran ketika mengevaluasi kinerja manajer unit usaha.
Semakin besar ketidakpastian, semakin sulit bagi atasan untuk menganggap target
anggaran para bawahan sebagai komitmen pasti dan untuk mempertimbangkan varians
anggaran yang tidak menguntungkan sebagai indikator yang jelas dari kinerja
yang buruk. Karena alas an ini anggaran kurang diandalkan di unit bisnis yang
membangun dibandingkan dengan di unit bisnis yang memanen.
Perbedaan-perbedaan tambahan berikut
ini dalam proses penyusunan anggaran kemungkinan besar ada di antara unit
bisnis yang membangun dan unit bisnis yang memanen:
·
Berkebalikan
dengan unit bisnis yang memanen, revisi anggaran kemungkinan lebih sering
terjadi untuk unit bisnis yang membangun karena perubahan lingkungan
produk/pasarnya lebih sering terjadi.
·
Manajer unit
bisnis yang membangun mungkin mempunyai input dan pengaruh yang lebih besar
dibandingkan dengan manajer unit bisnis yang memanen dalam memformulasikan
anggaran.
Sistem Kompensasi
lnsentif
Dalam merancang
paket kompensasi insentif bagi manajer unit bisnis, pertanyaan. pertanyaan
berikut ini perlu dijawab:
1.
Berapakah
sebaiknya ukuran pembayaran bonus insentif relatif terhadap gaji pokok manajer umum?
Haruskah pembayaran bonus insentif tersebut mempunyai batas alas?
2.
Ukuran-ukuran
kinerja manakah (misalnya, laba, EVA, volume penjualan, pangsa pasar,
pengembangan produk) yang sebaiknya digunakan ketika memutuskan penghargaan
bonus insentif manajer umum? Jika beragam ukuran kinerja dipergunakan,
bagaimana sebaiknya ukuran-ukuran tersebut diberi bobot?
3.
Seberapa andalnya
penilaian subjektif dalam memutuskan jumlah bonus?
4.
Seberapa sering
(setengah tahun, tahunan, dua tahunan, dan seterusnya) penghargaan insentif
diberikan?
Keunggulan
Kompetitif
Suatu unit bisnis
dapat memilih untuk bersaing baik sebagai remain terdiferensiasi atau sebagai
remain biaya rendah. Memilih pendekatan diferensiasi, dan bukannya pendekatan
biaya rendah, meningkatkan ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisnis
karena tiga alasan:
·
Pertama, inovasi
produk adalah lebih penting bagi unit bisnis diferensiasi. Hal ini sebagian
disebabkan karena unit bisnis diferensiasi terutama fokus pada keunikan dan
eksklusivitasnya, yang memerlukan inovasi produk lebih besar.
·
Kedua, unit bisnis
biaya rendah biasanya cenderung untuk mempunyai lini produk yang sempit guna
meminimalkan biaya penyimpanan persediaan dan memperoleh manfaat dari skala
ekonomi.
·
Ketiga, unit
bisnis biaya rendah biasanya menghasilkan produk sederhana yang bersifat
komoditas, dan produk-produk ini sukses semata-mata karena memiliki harga yang
lebih rendah dibandingkan dengan produk saingan.
Hal yang spesifik
dari sistem pengendalian untuk unit bisnis biaya rendahdan unit bisnis
diferensiasi adalah serupa dengan yang telah diuraikan sebelumnya untuk unit
bisnis yang memanen dan unit bisnis yang membangun. Hal ini disebabkan karena
ketidakpastian yang dihadapi unit bisnis biaya rendah dan unit bisnis diferensiasi
adalah serupa dengan ketidakpastian yang dihadapi oleh unit bisnis yang memanen
dan membangun.
Gaya
Manajemen Puncak
Fungsi pengendalian
manajemen dalam organisasi dipengaruhi oleh gaya manajemen senior. Gaya dari
CEO memengaruhi proses pengendalian manajemen di seluruh organisasi. Secara
serupa, gaya manajer unit bisnis memengaruhi proses pengendalian manajemen dari
unit bisnis tersebut, dan gaya dari manajer departemen fungsional memengaruhi
proses pengendalian manajemen di bidang fungsional mereka.
Perbedaan dalam
Gaya Manajemen
Para manajer
mengelola secara berbeda. Beberapa manajer sangat bergantung pada laporan dan
dokumen formal tertentu, semen tara yang lainnya lebih menyukai percakapan dan
kontak yang informal. Beberapa manajer berpikir dalam hal-hal yang konkret,
sementara yang lain berpikir secara abstrak. Beberapa manajer bersifat
analitis; sementara yang lainnya menggunakan metode coba-coba (trial and
error). Beberapa manajer menyukai risiko; sementara yang lainnya menghindari
risiko. Beberapa manajer berorientasi pada proses; semen-tara yang lainnya
berorientasi pada hasil. Beberapa manajer berorientasi pada manusia; sementara
yang lainnya berorientasi pada tugas. Beberapa manajer adalah orang yang bersahabat;
sementara yang lainnya adalah orang yang sombong. Beberapa manajer berorientasi
pada jangka panjang; sementara yang lainnya berorientasi pada jangka pendek.
Beberapa manajer mendominasi pengambilan keputusan (Teori X); sementara yang
lainnya mendorong partisipasi organisasi dalam pengambilan keputusan (Teori Y).
Beberapa manajer menekankan pada penghargaan moneter; sementara yang lainnya
menekankan pada penghargaan yang lebih luas.
Implikasi terhadap
Pengendalian Manajemen
Gaya manajemen mempengaruhi proses
pengendalian manajemen, bagaimana CEO memilih untuk menggunakan informasi
tersebut, mengadakan pertemuan-pertemuan peninjauan kerja, dan seterusnya, yang
pada gilirannya mempengaruhi bagaimana sistem pengendalian beroperasi, bahkan
jika struktur formal tidak berubah di bawah CEO yang baru.
Pengendalian
Personal versus Impersonal
Manajer berbeda
dalam hal seberapa pentingnya anggaran dan laporan-laporan formal serta
percakapan informal dan kontak personal lainnya.
Beberapa manajer
“berorientasi pada angka”; mereka menginginkan arus informasi kuantitatif yang
besar dan mereka menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis informasi ini dan
mengambil kesimpulan tentatif darinya.
Para manajer lain
“berorientasi pada manusia”; mereka melihat beberapa angka, tetapi mereka
biasanya sampai pada kesimpulan mereka melalui pembicaraan dengan orang-orang,
penilaian atas relevansi dan pentingnya dari apa yang mereka pelajari sebagian
atas penilaian mereka terhadap orang lain.
Pengendalian Ketat
versus Pengendalian Longgar
Manajer dari pusat
tanggung jawab produksi rutin dapat dikendalikan dengan relatif ketat atau
longgar, dan pengendalian aktual mencerminkan gaya dari atasan manajer. Dengan
demikian, tingkat keketatan atau kelonggaran sering kali tidak diungkapkan oleh
isi dari bentuk atau aspek dari dokumen pengendalian formal
peraturan-peraturan, atau prosedur. Hal ini adalah faktor dari bagaimana
alat-alat formal ini dipergunakan.
Tingkat kelonggaran
cenderung meningkat pada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dalam hierarki
organisasi: manajer pada tingkatan yang lebih tinggi biasanya cenderung untuk
kurang menaruh perhatian pada rincian dan lebih menaruh perhatian lebih pada
hasil keseluruhan (laba, dan bukannya rincian mengenai bagaimana hasil tersebut
diperoleh). Tetapi, generalisasi ini mungkin tidak berlaku jika CEO tersebut
mempunyai gaya yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar