FASB dalam SFAC Nomor 1 telah menerangkan
tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi tentang
kinerja perusahaan melalui ukuran pendapatan. Income Statement (Laporan Laba Rugi) merupakan
sesuatu yang utama bagi perusahaan terkait ukuran pendapatan. Income
statement memiliki nilai prediktif sesuai karakteristik kualitatif
yang didefinisikan dalam SFAC Nomor 2. Income statement memiliki nilai sebagai ukuran arus
kasa masa depan, yakni sebagai ukuran dari efisiensi manajemen dan panduan
dalam pencapaian tujuan manajerial.
Di sisi yang lain, investor merupakan fokus
utama dalam lingkungan pelaporan keuangan. Sumber daya investor (current
resources) yang digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan
mengandung sifat ketidakpastian atas arus kas masa depan (future-uncertain
resources). Sebagai konsekuensinya, investor dalam kondisi
seperti ini memerlukan informasi yang yang dapat membantu mereka untuk menilai
arus kas di masa yang akan datang.
Income
Statement Elements
FASB
menerbitkan SFAC no.6 yang mendefinisikan elemen-elemen income
statement sebagai berikut :
1.
Pendapatan, merupakan arus masuk atau peningkatan aset lainnya dari suatu
entitas atau pengurangan kewajiban selama periode tertentu, yang diperoleh dari
penjualan barang, penyediaan jasa atau aktifitas lain yang merupakan operasi
utama perusahaan.
2. Keuntungan, merupakan peningkatan aset bersih yang berasal dari transakti peripheral atau
insidental suatu entitas dan dari transaksi lainnya, kegiatan lainnya, dan
keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas tersebut selama satu periode kecuali
yang berasal dari pendapatan atau investasi dari pemilik.
3.
Beban, arus keluar atau penggunaan aset lainnya atau timbulnya kewajiban
selama satu periode mulai dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa
atau aktifitas lain yang merupakan operasi utama perusahaan.
4. Kerugian, penurunan nilai aset bersih yang berasal dari transaksi yang
bersifat peripheral
atau insidental dari suatu entitas dan dari semua transaksi lain
serta dari peristiwa lain dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas
tersebut selama satu periode kecuali yang termasuk beban atau distribusi kepada
pemilik.
Dalam teori
akuntansi dikenal dua pendekatan dalam menilai hubungan antara balance sheet
dan income
statement, yakni articulated dan non-articulated. Pendekatan articulated berarti
income
statement dianggap sebagai subklasifikasi dari pos modal.
Laba rugi hanya merupakan hasil matematis yang berasal dari perubahan modal
dari satu periode ke periode yang lainnya. Dalam pendekatan articulated ada
dua konsep, yaitu :
·
Revenue-expense
approach.
Dalam konsep
ini revenue expense, income statement dianggap
laporan yang paling utama dimana semua transaksi dipandang sebagai pos revenue dan
expense, semua transaksi dinggap
sebagai pengakuan laba (matching), pengukuran laba dan alokasi ke laba rugi.
·
Asset liability
approach.
Dalam konsep
ini yang dipindahkan ke neraca adalah by product dari hasil pengakuan laba atau matching tadi.
Artinya yang dicatat ke neraca hanya deferred credits
(liabilities) dan deferred charges
(asset).
Tabel Hubungan Antara Balance Sheet dan Income Statement Accounts
Balance Sheet Item
|
Revenue
|
Expenses
|
Accounts
receivable
Notes
receivable (wesel)
Sekuritas
dan investasi
|
Penjualan
Bunga
Bunga,
dividen, keuntungan, pendapatan investee
|
Piutang tak
tertagih
Wesel tak
tertagih
Kerugian
|
Persediaan
|
|
Pembelian, harga pokok penjualan, gaji
|
Property, plant and equip
Aset tak berwujud
Biaya dibayar di muka
Kewajiban yang masih harus dibayar
|
Sewa, Keuntungan
Royalti
|
Penyusutan; perbaikan
Amortisasi
Berbagai biaya
Berbagai biaya
|
Hutang berbunga
|
|
Bunga
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar