Melaksanakan
Prosedur Analitis
Fungsi
prosedur analisis dalam proses audi adalaht untuk mengidentifikasi daerah
daerah atau tempat-tempat yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya
salah saji, Digunakan pada tahap pengujian sebagai pengujian substantif untuk
mendapatkan bukti tentang asersi tertentu, Digunakan sebagai pelengkap atas
pengujian detil, tetapi dalam situasi yang lain prosedur ini justru bisa
menjadi pengujian substantif yang utama.
PSA No 22, Prosedur
Analitis (SA 329.11), menyatakan bahwa efektivitas dan efisiensi prosedur
analisis tergantung pada Sifat asersi,
Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksi suatu hubungan, Tersedianya dan
keandalan data yang digunakan untuk membuat taksiran, Ketepatan taksiran.
Apabila hasil
prosedur analisis sesuai dengan taksiran, dan tingkat risiko deteksi yang bisa
diterima untuk asersi tinggi, maka auditor tidak perlu melakukan pengujian detil.
Prosedur ini biasanya tidak begitu mahal biaya pelaksanaannya. Oleh karena itu,
auditor dapat mempertimbangkan penggunaan prosedur ini untuk mencapai tingkat
risiko deteksi yang dapat diterima sebelum memutuskan untuk melakukan pengujian
detil.
Penggunaan
prosedur audit dalam fase perencanaan yang efektif meliputi penyelesaian
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Identifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat
Yaitu
menentukan ratio-ratio atau perbandingan yang memenuhi harapan auditor atau sesuai
dengan tujuannya. Misalnya auditor ingin mengetahui kemungkinan adanya
penyimpangan dalam pemberian komisi penjualan, maka dapat dibuat ratio antar
biaya komisi dengan total penjualan yang hasilnya dibandingkan dengan tarif
komisi penjualan yang sudah ditetapkan. Kecermatan dan luasnya prosedur
analitis yang digunakan dalam perencanaan akan berbeda-beda tergantung atas
ukuran dan kerumitan usaha klien, tersedianya data, dan pertimbangan auditor.
Jenis perhitungan dan perbandingan yang pada umumnya digunakan antara lain
adalah : Perbandingan data absolute, Persentase per Komponen atau Analisa
Vertikal, Analisa Rasio, dan Analisa kecenderungan atau Trend Analysis.
2.
Menentukan hasil yang akan diharapkan dengan menentukan pembanding
Hubungan
antar data diharapkan dapat memberikan indikasi tentang kondisi yang tidak
diketahui. Dasar pemikiran ini digunakan dalam menentukan hasil yang diharapkan
dari berbagai sumber, baik data dari internal maupun eksternal yang bersifat
historis maupun prakiraan. Beberapa sumber
informasi yang digunakan sebagai pembanding dalam mengembangkan harapan :
·
Informasi keuangan periode sebelumnya yang dapat diperbandingkan
dengan memperhatikan perubahan yang diketahui.
·
Hasil yang diantisipasi; misalnya anggaran atau prakiraan,
termasuk ekstrapolasi dari data interim atau tahunan.
·
Hubungan antara unsur-unsur informasi keuangan dalam suatu
periode.
·
Informasi industri tempat klien berusaha, misalnya informasi
tentang laba bruto.
·
Hubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang
relevan.
3.
Pelaksanaan Perhitungan/Pembandingan.
Dalam langkah
perhitungan termasuk pengumpulan data yang diperlukan dalam perhitungan
perbedaan jumlah absolut dan persentase per komponen, data rasio, termasuk juga
perolehan data industri yang akan digunakan sebagai pembanding.
4.
Analisa Data dan Menentukan Perbedaan Penting.
Dalam
menganalisa perhitungan dan pembandingan, diperlukan pemahaman terhadap usaha
klien. Misalnya dalam pembadingan data perusahaan tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya akan dapat membantu auditor dalam memahami pengaruh kejadian dan
keputusan penting terhadap laporan keuangan klien, dari pada dengan data
industri karena adanya karakteristik tertentu pada perusahaan klien. Pedoman
dalam analisa data adalah mengindentifikasi fluktuasi yang tidak diharapkan atau tidak adanya fluktuasi yang
diharapkan yang merupakan indikasi atau tanda-tanda semakin besarnya risiko
salah saji.
5.
Investigasi Perbedaan yang Tidak Diharapkan.
Adanya
perbedaan atau fluktuasi yang tidak diharapkan diinvestigasi dengan
mempertimbangkan kembali metode dan faktor yang digunakan dalam mengembangkan
harapan, dan wawancara dengan manajemen. Kadang-kadang informasi baru akan
mendukung perlunya revisi terhadap harapan yang telah dibuat. Jika penjelasan
mengenai perbedaan tersebut tidak diperoleh, auditor harus menentukan
pengaruhnya terhadap perencanaan auditnya.
6.
Menentukan Pengaruhnya Terhadap Rencana Audit.
Adanya
perbedaan yang penting yang tidak dapat dijelaskan merupakan indikasi
meningkatnya risiko salah saji dalam satu atau beberapa akun yang masuk dalam
perhitungan atau perbandingan. Dengan perhatian auditor langsung pada daerah
yang risikonya lebih besar, berarti prosedur analitis dapat pelaksanaan audit
yang lebih efektif dan efisien.
Selain melaksanakan
Prosedur analitis, dalam Uji substantive penjualan, beban administrasi dan umum
juga menyiapkan analisis rekening pengeluaran yang dipilih dan Mendapatkan atau mempersiapkan analisis biaya penting dalam pajak penghasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar