Kerjasama
antara Indonesia dan Uni Eropa telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu.
Dalam kurun waktu beberapa dasawarsa terakhir, terdapat beberapa kerangka
kerjasama yang telah dikembangkan guna meningkatkan kerjasama kedua belah pihak
di berbagai bidang, termasuk ekonomi. Kerangka kerjasama pertama adalah Asia
– Europe Meeting (ASEM), dimana Indonesia berperan aktif dalam setiap
pertemuannya. ASEM sendiri bermula dari pertemuan di Bangkok pada tahun 1996
antara negara-negara Uni Eropa, ASEAN, dan beberapa negara Asia Timur. Sampai
dengan tahun 2012, ASEM telah mengadakan pertemuan sebanyak sembilan kali.
Isu-isu yang dibahas berkaitan dengan berbagai bidang, termasuk ekonomi. Kedua,
Uni Eropa telah membentuk delegasi khusus untuk meningkatkan hubungan dengan
Indonesia sejak tahun 1988. Dengan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia, delegasi tersebut telah menjajaki pembentukan Comprehensive
Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk semakin mempererat
hubungan antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa.
Hubungan
kerjasama bidang ekonomi antara Indonesia dengan Uni Eropa antara lain dilihat
dari bidang perdagangan. Uni Eropa merupakan salah satu kekuatan ekonomi di
dunia yang memiliki hubungan perdagangan erat dengan Indonesia. Selain tujuan
utama ekspor Indonesia, nilai ekspor Indonesia juga telah mencapai satu milyar
Euro. Selain mengekspor ke Uni Eropa sebagai timbal balik Uni Eropa juga
sebagai negara donor terbesar bagi Indonesia dalam upaya
pengembangan/mengembangkan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Peran
ASEAN pun sangat menentukan dalam menjalin kerjasama dengan Uni Eropa karena
disadari atau tidak, ASEAN pun kini sedang meniru langkah-langkah Uni Eropa
dalam membangun perekonomian kawasannya.
Kegiatan
ekspor yang dilakukan oleh Indonesia ke negara-negara di kawasan Uni Eropa ini
lebih besar dibandingkan dengan kegiatan impor yang dilakukan oleh
negara-negara di kawasan Uni Eropa. Berikut barang yang di ekspor oleh
Indonesia ke kawasan Uni Eropa :
NO
|
NAMA NEGARA
|
BARANG EKSPOR
|
1.
|
Inggris
|
Tembakau, karet,
kelapa sawit, teh, kopi
|
2.
|
Belanda
|
Teh, kopi,
rempah-rempah, dan hasil perkebunan
|
3.
|
Belgia dan Luxemburg
|
Karet, kopi,
tembakau, udang, lada putih, kayu gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu
lapis
|
4.
|
Perancis
|
Bahan baku,
industri parfum, karet, kelapa sawit
|
5.
|
Jerman
|
Minyak
kelapa sawit, kelapa, buah kelapa sawit, alas kaki, kopi
|
Aliran
perdagangan antara Indonesia dan UE bersifat saling melengkapi. Ekspor utama
Indonesia ke UE berupa produk pertanian, bahan mineral, tekstil, dan barang
(setengah) jadi. Terkait dengan peningkatan ekspor, Indonesia mengusulkan
untuk meningkatkan kinerja perdagangan ke tingkat yang lebih tinggi.
Salah
satu bentuk koneksi dagang antara Indonesia dan Inggris adalah ekspor tembakau,
karet, kelapa sawit, teh, dan kopi. Sehubungan dengan aliran perdagangan antara
Indonesia dengan negara-negara di kawasan eropa itu bersifat saling melengkapi,
oleh sebab itu Indonesia mengekspor produk-produk pertanian ke Inggris. Awal
mula terjadi hubungan antara Indonesia dengan Inggris yaitu saat pelaut Inggris
datang ke Nusantara guna mencari komoditas pertanian. Tidak hanya di Inggris
saja, produk pertanian Indonesia juga sangat diminati oleh negara dikawasan
Eropa.
Selain
Inggris, Indonesia juga melakukan hubungan bilateral dengan Belanda. Seperti
yang kita ketahui Indonesia merupakan negara bekas jajahan Belanda. Belanda
menjajah Indonesia kurang lebih selama 350 tahun. Tentu saja bukan waktu yang
sebentar saat Indonesia dijajah oleh Belanda. Dengan waktu yang lumayan cukup
lama itu, membuat para penjajah Belanda menyukai rempah-rempah Indonesia. Ini
karena rempah-rempah dapat menghangatkan tubuh, maka para penjajah Belanda
mengekspor rempah-rempah Indonesia ke negaranya. Seperti yang kita ketahui
Belanda mempunyai musim dingin, rempah-rempah Indonesia berkhasiat untuk menghangatkan
suhu badan orang Belanda. Dengan Indonesia bekas jajahan Belanda, tentu
memudahkan Indonesia untuk mengeskpor hasil pertaniannya ke Belanda. Tidak
hanya rempah-rempah saja yang diminati oleh Belanda, teh dan kopi juga sangat
diminati. Indonesia mengekspor kopi ke Belanda, kopi Indonesia ini memiliki
aroma yang khas, sehingga diminati oleh pecinta kopi di Belanda.
Hubungan
bilateral antara Indonesia dengan Belgia dan Luxemburg ini, memudahkan
Indonesia untuk mengeskpor hasil perkebunannya maupun hasil lautnya yang berupa
karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu gergajian, benang tenun, pakaian
jadi, kayu lapis.
Produk
yang di ekspor oleh Indonesia ke Perancis yaitu bahan baku untuk pembuatan
parfum. Seperti yang kita ketahui Perancis merupakan penghasil parfum, tentu
saja membutuhkan bahan baku untuk pembuatannya. Selain bahan baku parfum,
Indonesia juga mengekspor kelapa sawit dan karet. Hal ini disebabkan Indonesia
mempunyai perkebunan kelapa sawit dan karet yang cukup luas tetapi Indonesia
sendiri tidak dapat mengolah bahan-bahan tersebut, karena keterbatasan alat dan
teknologi yang dimiliki oleh Indonesia, sehingga Indonesia mengirim kelapa
sawit dan karet ke Perancis untuk diolah kembali sehingga bermanfaat.
Ekspor Indonesia ke Jerman antara lain: minyak kelapa
sawit, kelapa, buah kelapa sawit, alas kaki, kopi. Terkait kerjasama green
technology untuk minyak kelapa sawit, Indonesia sebagai salah satu produsen
terbesar berkomitmen untuk mendukung green technology pada industri
minyak kelapa sawit. Cara
Indonesia untuk mendukung green
technology yaitu dengan mengekspor minyak kelapa sawit ke Jerman. Green tecgnology adalah sebutan untuk
teknologi yang tidak atau hanya sedikit melepaskan gas pencemar (terutama gas CO2), teknologi ini juga sering disebut
sebagai teknologi ramah lingkungan.
Tidak
hanya mengekspor ke negara-negara dikawasan Eropa saja, sebagai timbal balik
dari semua itu Indonesia juga Impor berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh Indonesia, yaitu :
NO
|
NAMA NEGARA
|
IMPOR
|
|
BARANG
|
JASA
|
||
1.
|
Belanda
|
Mesin-mesin,
alat elektronika, pesawat
|
1) Jasa tenaga ahli dalam bidang penelitian
dan pegembangan wilayah Indonesia
2) Jasa konsultan
Pengiriman konsultan dalam berbagai bidang
ke Indonesia.
3) Jasa pendidikan
Banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia yang
menuntut ilmu di negeri Belanda.
4) Jasa transportasi
Untuk mengirim barang-barang ekspor
menggunakan jasa angkutan/udara, laut ke Indonesia.
5) Jasa modal
Penanaman modal asing pemberian pinjaman
dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia
|
2.
|
Inggris
|
Hasil industri,
mobil, mesin-mesin, alat-alat listrik, tekstil
|
1) Jasa tenaga
Jasa instruktur bagi Indonesia.
2) Jasa modal
Pemberian bantuan bagi pembangunan di
Indonesia, penanaman modal.
3) Jasa pendidikan
Banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia ke
Inggris.
4) Jasa komunikasi
RRI dan TVRI mempunyai siaran dalam bahasa
Inggris
|
3.
|
Perancis
|
Bahan kosmetik,
mobil, mesin-mesin, bahan pakaian dan hasil mode
|
1) Jasa konsultan
2) Jasa transportasi
3) Jasa tenaga ahli dalam berbagai macam
penelitian
4) Jasa pendidikan
|
4.
|
Belgia dan Luxemburg
|
Pupuk dan
mesin-mesin khusus untuk industri
|
1) Jasa modal (bersama dengan negara
Benelux, Belgia, Nederland, dan Luxemburg memberikan pinjaman modal)
2) Jasa tenaga ahli
3) Jasa transportasi
|
5.
|
Jerman
|
Barang-barang
elektronik, mobil, mesin-mesin dan hasil produksi kimia (obat, pupuk,
insektisida)
|
1) Jasa tenaga ahli dalam bidang penelitian
di LIPI, BATAN, dan LAPAN
- LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
- BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional)
- LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional)
2) Jasa Modal:
Pemberian pinjaman modal dalam pendirian
IPTN (Industri Pesawat
Terbang Nusantara) di Bandung dan Krakatau
Steel
3) Jasa pendidikan
4) Jasa transportasi
|
Bila
jenis barang yang diimpor oleh Indonesia dari Uni Eropa dibandingkan dengan
jenis barang yang diekspor Indonesia ke Uni Eropa, dapat dilihat bahwa perdagangan
antara Indonesia dan Uni Eropa saling melengkapi. Apabila ekspor Indonesia ke
Uni Eropa didominasi oleh produk pertanian, bahan bakar dan mineral, maka
komoditas berupa mesin, elektronik, dan elektrikal mendominasi impor Indonesia
dari Uni Eropa. Produk lainnya yang banyak diimpor Indonesia masuk ke dalam
kategori produk kimia dan peralatan transportasi, atau dengan kata lain
produk-produk yang relatif membutuhkan teknologi tinggi.
Seperti
yang kita ketahui konsumsi orang Indonesia akan barang-barang yang berasal dari
negara di kawasan Eropa cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Contohnya yaitu
mobil. Mobil buatan Eropa selalu merajai industri mobil diberbagai negara,
seperti di Indonesia. Permintaan mobil buatan Eropa semakin meningkat, seiring
dengan konsumsi masyarakat Indonesia akan barang-barang mewah meningkat. Ada
beberapa merek mobil yang merupakan buatan Eropa yaitu Volvo merek mobil ini
berasal dari Swedia, Peugeot mobil dengan merek ini merupakan keluaran
Perancis, Audi merek mobil ini merupakan keluaran dari Jerman, Mercedes-Benz,
BMW, PORSCHE. Tidak hanya mobil-mobil buatan Eropa saja yang diminati oleh
orang Indonesia karena teknologinya yang canggih. Mesin-mesin buatan Eropa juga
diminati oleh industri di Indonesia untuk menunjang proses produksi. Selain itu
Indonesia juga impor kapal terbang dari Jerman.
Tidak
hanya mobil, mesin, dan kapal terbang yang diimpor tetapi produk kosmetik,
bahan pakaian, dan hasil mode juga di impor oleh Indonesia. Selain karna
memiliki kualitas yang baik, produk kosmetik, bahan pakaian, dan hasil mode
telah menjadi lifestyle oleh orang
Indonesia, khususnya kaum menengah keatas, seprti para selebriti Indonesia,
kaum sosialita dan juga para pengusaha sukses. Ada berbagai brands yang berasal dari Eropa yang
berhasil masuk ke pasar Indonesia, seperti brands
sepatu kenamaan Fuse asal Skandinavia, Christian Loubouton, Hermes,
Charlotte Olympia merupakan brands sepatu
asal Inggris, Christian Dior, Louis Vuitton, Channel dan masih banyak brands asal Eropa yang berhasil merajai
pasar di Indonesia. Untuk pusat modenya sendiri itu ada di Perancis. Perancis
merupakan negara yang berhasil mencetuskan designer-designer
handal kelas dunia.
Selain mengimpor mesin, dan produk-produk dengan
teknologi tinggi. Indonesia juga mengimpor jasa dari Eropa. Jasa yang dimaksud
adalah tenaga ahli untuk membantu Indonesia dalam bidang penelitian dan
pengembangan wilayah Indonesia. Kemudian jasa modal pemberian bantuan bagi
pembangunan di Indonesia, penanaman modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar