Senin, 10 November 2014

UJI SUBSTANTIF UNTUK PENJUALAN, BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM


Melaksanakan Prosedur Analitis
Fungsi prosedur analisis dalam proses audi adalaht untuk mengidentifikasi daerah daerah atau tempat-tempat yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya salah saji, Digunakan pada tahap pengujian sebagai pengujian substantif untuk mendapatkan bukti tentang asersi tertentu, Digunakan sebagai pelengkap atas pengujian detil, tetapi dalam situasi yang lain prosedur ini justru bisa menjadi pengujian substantif yang utama.
PSA No 22, Prosedur Analitis (SA 329.11), menyatakan bahwa efektivitas dan efisiensi prosedur analisis tergantung pada Sifat asersi, Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksi suatu hubungan, Tersedianya dan keandalan data yang digunakan untuk membuat taksiran, Ketepatan taksiran.
Apabila hasil prosedur analisis sesuai dengan taksiran, dan tingkat risiko deteksi yang bisa diterima untuk asersi tinggi, maka auditor tidak perlu melakukan pengujian detil. Prosedur ini biasanya tidak begitu mahal biaya pelaksanaannya. Oleh karena itu, auditor dapat mempertimbangkan penggunaan prosedur ini untuk mencapai tingkat risiko deteksi yang dapat diterima sebelum memutuskan untuk melakukan pengujian detil.
Penggunaan prosedur audit dalam fase perencanaan yang efektif meliputi penyelesaian langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Identifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat
Yaitu menentukan ratio-ratio atau perbandingan yang memenuhi harapan auditor atau sesuai dengan tujuannya. Misalnya auditor ingin mengetahui kemungkinan adanya penyimpangan dalam pemberian komisi penjualan, maka dapat dibuat ratio antar biaya komisi dengan total penjualan yang hasilnya dibandingkan dengan tarif komisi penjualan yang sudah ditetapkan. Kecermatan dan luasnya prosedur analitis yang digunakan dalam perencanaan akan berbeda-beda tergantung atas ukuran dan kerumitan usaha klien, tersedianya data, dan pertimbangan auditor. Jenis perhitungan dan perbandingan yang pada umumnya digunakan antara lain adalah : Perbandingan data absolute, Persentase per Komponen atau Analisa Vertikal, Analisa Rasio, dan Analisa kecenderungan atau Trend Analysis.
2.      Menentukan hasil yang akan diharapkan dengan menentukan pembanding
Hubungan antar data diharapkan dapat memberikan indikasi tentang kondisi yang tidak diketahui. Dasar pemikiran ini digunakan dalam menentukan hasil yang diharapkan dari berbagai sumber, baik data dari internal maupun eksternal yang bersifat historis maupun prakiraan. Beberapa  sumber informasi yang digunakan sebagai pembanding dalam mengembangkan harapan :
·         Informasi keuangan periode sebelumnya yang dapat diperbandingkan dengan memperhatikan perubahan yang diketahui.
·         Hasil yang diantisipasi; misalnya anggaran atau prakiraan, termasuk ekstrapolasi dari data interim atau tahunan.
·         Hubungan antara unsur-unsur informasi keuangan dalam suatu periode.
·         Informasi industri tempat klien berusaha, misalnya informasi tentang laba bruto.
·         Hubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan.
3.      Pelaksanaan Perhitungan/Pembandingan.
Dalam langkah perhitungan termasuk pengumpulan data yang diperlukan dalam perhitungan perbedaan jumlah absolut dan persentase per komponen, data rasio, termasuk juga perolehan data industri yang akan digunakan sebagai pembanding.
4.      Analisa Data dan Menentukan Perbedaan Penting.
Dalam menganalisa perhitungan dan pembandingan, diperlukan pemahaman terhadap usaha klien. Misalnya dalam pembadingan data perusahaan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya akan dapat membantu auditor dalam memahami pengaruh kejadian dan keputusan penting terhadap laporan keuangan klien, dari pada dengan data industri karena adanya karakteristik tertentu pada perusahaan klien. Pedoman dalam analisa data adalah mengindentifikasi fluktuasi yang tidak diharapkan atau tidak adanya fluktuasi yang diharapkan yang merupakan indikasi atau tanda-tanda semakin besarnya risiko salah saji.
5.      Investigasi Perbedaan yang Tidak Diharapkan.
Adanya perbedaan atau fluktuasi yang tidak diharapkan diinvestigasi dengan mempertimbangkan kembali metode dan faktor yang digunakan dalam mengembangkan harapan, dan wawancara dengan manajemen. Kadang-kadang informasi baru akan mendukung perlunya revisi terhadap harapan yang telah dibuat. Jika penjelasan mengenai perbedaan tersebut tidak diperoleh, auditor harus menentukan pengaruhnya terhadap perencanaan auditnya.
6.      Menentukan Pengaruhnya Terhadap Rencana Audit.
Adanya perbedaan yang penting yang tidak dapat dijelaskan merupakan indikasi meningkatnya risiko salah saji dalam satu atau beberapa akun yang masuk dalam perhitungan atau perbandingan. Dengan perhatian auditor langsung pada daerah yang risikonya lebih besar, berarti prosedur analitis dapat pelaksanaan audit yang lebih efektif dan efisien.

Selain melaksanakan Prosedur analitis, dalam Uji substantive penjualan, beban administrasi dan umum juga menyiapkan analisis rekening pengeluaran yang dipilih dan Mendapatkan atau mempersiapkan analisis biaya penting dalam pajak penghasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar