Selasa, 14 Januari 2014

KONSEP PENDAPATAN


Pengertian Pendapatan
Pendapatan menurut IAS 18 adalah aliran masuk manfaat ekonomi dalam satu periode yang berasal dari kegiatan rutin suatu badan usaha yang menyebabkan peningkatan equitas selain dari kontribusi dari pemilik.
Pendapatan menurut IASB merupakan bagian dari Income, yang merupakan peningkatan manfaat ekonomik dalam periode akuntansi dalam bentuk peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang berasal dari peningkatan equitas selain dari kontribusi dari pemilik. Definisi income meliputi pendapatan dan keuntungan. Pendapatan timbul karena kegiatan rutin yang dilakuakan perusahaan perusahaan meliputi penjualan, biaya, bunga, dividen, royalti dan sewa.
Pendapatan menurut FASB merupakan aliran masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang atau jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
Ada perbedaan antara pendapatan dengan keuntungan. Keuntungan merupakan income yang akan timbul ataupun tidak karena kegiatan rutin perusahaan. Keuntungan termasuk income karena keuntungan menunjukkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang dan tidak ada perbedaan alami dengan pendapatan. Maka dari itu, keuntungan dan pendapatan tidak dipertimbangkan untuk dipisahkan dalam Framework (para. 75). Definisi dari income juga termasuk dalam keuntungan yang belum direalisasikan, yang mempunyai implikasi terhadap aturan dalam pengakuan pendapatan.

Sumber Pendapatan
Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Hanya transaksi atas penjualan produk saja yang dapat dianggap sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan.
Pendapatan (revenue) suatu perusahaan selain memperoleh pendapatan yang berasal dari kegiatan utama juga memperoleh pendapatan yang berasal dari kegiatan transaksi lainnya. Maka pendapatan dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu:
1.      Operating Revenue
2.      Non Operating Revenue
Adalah pendapatan yang diterima perusahaan yang tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan tersebut. Pendapatan yang dikelompokkan dalam Non Operating Revenue ini merupakan pendapatan yang jumlahnya relatif kecil dari pada pendapatan yang berasal dari aktivitas utama perusahaan.

Jumlah Rupiah Pendapatan dan Proses Penandingan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan dan beban dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan secara layak dibandingkan dengan pendapatan maka tampaklah jumlah rupiah laba atau pendapatan neto.

 Karakteristik Pendapatan
Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk mempertahankan diri dan pertumbuhan. Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan:
1.      Sumber pendapatan
2.      Produk dan kegiatan utama perusahaan
3.      Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan

Pengukuran Pendapatan
Cara terbaik untuk mengukur pendapatan adalah dengan menggunakan nilai tukar (exchange value) dari barang atau jasa. Nilai tukar barang atau jasa diukur dengan cash equivalent atau present value dari tagihan-tagihan yang diharapkan dapat diterima. Dengan kata lain, pendapatan diukur dalam nilai uang atau sejumlah uang yang akhirnya akan diterima sebagai hasil dari suatu proses transaksi pendapatan (ukuran bersih).
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut. Mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

Realisasi Pendapatan
Realisasi merupakan tehnik akuntansi yang dijadikan dasar untuk menandai pengakuan pendapatan. Pendapatan baru terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terealisasi melaui penjualan baik secara langsung maupun melalui kontrak penjualan. Proses realisasi ditandai dengan dua kejadian berikut:
1.      Adanya kepastian perubahan produk menjadi bentuk aset lain melalui kegiatan penjualan yang sah.
2.      Diperolehnya aset lain sebagai pengesahan terhadap transaksi penjualan tersebut.

Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pengakuan suatu jumlah rupiah dalam akuntansi pada umumnya didasarkan pada konsep objektivitas yaitu bahwa jumlah rupiah tersebut dapat diukur secara cukup pasti dan ada keterlibatan pihak independen dalam pengukurannya.
Empat kriteria mendasar yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui adalah:
1.      Definisi item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
2.      Item tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal.
3.      Relevansi informasi mengenai item tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan.
4.      Reliabilitas informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar, dapat diuji, dan netral.
Sebagai tambahan pada empat kriteria pengakuan secara umum, pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila:
1.      Pendapatan dan keuntungan tersebut telah direalisasikan
Pendapatan direalisasikan ketika kas diterima untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan itu dapat direalisasikan ketiga klaim atas kas (misalnya, aktiva non kas seperti piutang usaha atau wesel tagih) diterima yang ditentukan dapat segera dikonversikan ke dalam kas tertentu.
2.      Pendapatan dan keuntungan tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan laba telah selesai.
Pendapatan dihasilkan ketika perusahaan secara mendasar menyelesaikan semua yang harus dilakukannya agar dikatakan menerima manfaat dari pendapatan yang terkait.
Kedua kriteria diatas harus dipenuhi untuk mengakui pendapatan walaupun bobot pentingnya untuk suatu keadaan tertentu dapat berbeda. Kriteria pengakuan pendapatan yang lebih teknis dapat diakui kalau memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Keterukuran nilai aktiva
2.      Terjadinya transaksi

3.      Proses penghimpunan secara substansial telah selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar