Selasa, 14 Januari 2014

Analisis Laporan Kinerja Keuangan


Menghitung Varians
Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasi setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:
·         Mengidentifikasikan factor-faktor penyebab kunci yang memengaruhi laba.
·         Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan factor-faktor penyebab kunci tersebut.
·         Fokus pada dampak laba variasi dalam setiap faktor penyebab.
·         Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu factor saja sementara factor-faktor lainnya dianggap konstan.
·         Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis berlapis, mulai dari tingkat “akal sehat” yang paling mendasar.
·         Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

A.      Varians Pendapatan
Dalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran penjualan.

Varians Harga Penjualan
Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan harga standar dengan volume aktual.

Varians Bauran dan Volume
Sering kali varians bauran dan volume tidak dipisahkan. Persamaan untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah:

Varians bauran dan volume = (Volume aktual - Volume yang dianggarakan)
* Kontribusi per unit yang dianggarkan

Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan. Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran.

Varians Bauran
Varians bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut:
 Varians bauran = [(Total volume penjualan aktual * Proporsi yang dianggarkan) - (Volume penjualan aktual)]*Kontribusi perunit yang dianggarkan

Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dan gabungan antara varians bauran dan varians volume.
 Varians Volume = [(Total volume penjualan aktual)*(Persentase yang dianggarkan)] – [(Penjualan yang dianggarkan)*(Kontribusi per unit yang dianggarkan)]

Penetrasi Pasar dan Volume Industri
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri.
Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industri untuk varians bauran dan volume:
Varians pangsa pasar = [(Penjualan aktual)-(Volume industri)]
* Penetrasi pasar yang dianggarkan* Kontribusi per unit yang dianggarkan
 Varians volume industri = (Volume industri aktual – Volume industri yang dianggarkan)
* Penetrasi pasar yang dianggarkan* Kontribusi per unit yang dianggarkan
B.      Varians Beban
Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.

Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya produksi variable yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual.


Variasi dalam Praktik
A.      Periode Waktu dari Perbandingan
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut sampai tanggal itu, adalah mungkin bahwa deficit yang terjadi akan dapat diatasi di bulan-bulan yang tersisa.

B.      Fokus pada Margin Kotor
Di banyak perusahaan, perubahan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya diperkirakan akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual, dan tugas dari manajer pemasaran adalah untuk memperoleh margin kotor yang dianggarkan yaitu penyebaran yang konstan antara biaya dan harga jual. Kebijakan semacam itu terutama penting dalam periode inflasi. Suatu analisis varians dalam sistem semacam itu tidak akan memiliki varians harga jual. Melainkan, akan ada varians margi kotor. Margin kotor per unit adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi
Analisis varians dilakukan dengan mensubstitusi “margin kotor” untuk “harga jual” dalam persamaan pendapatan. Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.

C.      Standar Evaluasi
Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi laporan atas aktuvitas aktual dan terdiri atas tiga jenis:
1.       Standar atau Anggaran yang Telah Ditetapkan Sebelumnya
Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di banyak perusahaan.
2.       Standar Historis
Ini merupakan catatan kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan dapat dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:
a.       kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan
b.      kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
3.       Standar Eksternal
Ini merupakan standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya. Bila kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab tersebut adalah serupa, maka perbandingan semacam itu dapat menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk mengevaluasi kinerja.

Keterbatasan Standar
Standar adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Langkah pertama yang penting dalam analisi varians adalah pengujian terhadap validitas dari standar tersebut.

D.      Sistem Biaya Penuh
Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediaan dan bukannya mengalir ke harga pokok penjualan.
Sebaliknya, jika saldo persediaan turun selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut.

E.       Jumlah Rincian
Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara total; kemudian berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan bauran berdasarkan volume industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians tersebut dianalisis berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya ini sering disebut dengan “mengupas bawang” yaitu lapisan demi lapisan dikupas, dan proses tersebut akan terus berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap berharga.

F.       Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner
Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari kinerja yang baik: yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik kinerjanya. Hal ini tergantung pada kualifikasi bahwa kualitas pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan.
Sebaliknya kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban aktual hamper setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun lebih rendah. Hal ini disebabkan karena varians yang menguntungkan dapat mengindikasikan bahwa pusat tanggung jawab tersebut tidak melaksanakan dengan mencukupi fungsi-fungsi yang disetujui akan dilaksanakan olehnya. Karena beberapa elemen dalam pusat beban kebijakan secara fakta merupakan beban teknik (misalnya; fungsi pembukuan dalam organisasi kontroler), varians yang menguntungkan adalah benar-benar menguntungkan elemen-elemen ini.

Keterbatasan Analisis Varians
Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh,  alat tersebut juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain :
1.       Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan ‘dimana’ varians terjadi, tetapi tidak mengatakan ‘mengapa’ varians terjadi.
2.       Masalah kedua dari analisis ini adalah untuk menentukan apakah suatu varians adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu; teknik-teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.
3.       Masalah ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya. Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semkain bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang meyertainya.
4.       Laporan itu hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, laporan-laporan tersebut tidak menunjukkan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh manajer.

Tindakan Manajemen
Prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal ialah, “laporan laba bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga.” Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer di tingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikna atas inisiatif mereka sendiri.

Laporan laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan ketenagakerjaan yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang paling diperlukan, dan kebanyakan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian secara rutin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar