Selasa, 14 Januari 2014

PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa hal yang penting berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan :
1.       Tentang pada siapa informasi diungkapkan
2.       Tentang tujuan informasi
3.       Tentang seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan
4.       Tentang bagaimana informasi diungkapkan
5.       Tentang waktu pengungkapan informasi

PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN
Banyak pihak yang berkepentingan dengan pengungkapan laporan keuangan. Pemakai (primer) informasi keuangan adalah pemakai yang memiliki kepentingan pengambilan keputusan secara langsung seperti :
1.       Investor
Terutama mengambil keputusan beli – jual – saham
2.       Kreditor
Terutama berhubungan dengan perpanjangan kredit kepada badan usaha
3.       Pemegang saham
Mengambil keputusan menyangkut pengangkatan, pemecatan, dan kompensasi manajemen serta persetujuan atau penolakan atas perubahan – perubahan besar dalam kebijakan perusahaan
Pemakai lainnya adalah pemakai sekunder yang keputusannya tidak bersifat langsung antara lain para pegawai, pelanggan, pemerintah serta masyarakat umum.

TINGKATAN PENGUNGKAPAN
Informasi yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan harus dapat dipahami oleh mereka yang mempunyai pengertian memadai mengenai aktifitas bisnis dan ekonomi serta mau mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang sewajarnya.
Tiga konsep pengungkapan yang lazim adalah :
1.       Memadai (Adequate)
Memadai berarti menyiratkan jumlah pengungkapan minimum yang sejalan dengan tujuan negatif membuat laporan tersebut tidak menyesatkan
2.       Wajar (fair)
Wajar menyiratkan suatu tujuan etika, yaitu memberikan perlakuan yang sama pada semua calon pembaca.
3.       Lengkap (full)
Lengkap menyiratkan penyajian seluruh informasi yang relevan. Lengkap bukanlah berarti terlalu banyak informasi sehingga penyajian rincian yang tidak penting dapat menyembunyikan informasi yang signifikan dan relevan, namun tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat membantu pengamblan keputusan terbaik.
Banyak perusahaan-perusahaan saat ini yang enggan mengungkapkan lebih banyak informasi keuangannya dengan berbagai argumentasi yang kadang tidak realistis dan tidak mendapat dukungan banyak pihak yang berkepentingan antara lain :
1.       Pengungkapan akan membantu pesaing dan akan merugikan pemegang saham.
2.       Serikat pekerja akan memperoleh keuntungan dengan tawar menawar upah dengan pengungkapan informasi keuangan yang lengkap.
3.       Investor sering dinyatakan tidak dapat memahami kebijakan dan prosedur akuntansi.
4.       Sumber-sumber lain kadang dianggap mampu menyediakan informasi tersebut dengan biaya yang lebih rendah daripada jika diberikan oleh perusahaan dalam laporan keuangannya.
5.       Tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor.
Banyaknya perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi yang cukup dalam laporan keuangannya menuntut adanya regulasi (peraturan) yang menentukan isi dan format laporan keuangan dan juga memuat ketentuan-ketentuan spesifik yang berhubungan dengan pengungkapan.

BENTUK-BENTUK PENGUNGKAPAN
1.      Ramalan Keuangan
Ramalan keuangan merupakan prediksi perusahaan sendiri tentang masa depan, memerlukan evaluasi yang subyektif selain analisis sejumlah variabel dan asumsi. Sebagaian besar ramalan yang tersedia bagi masyarakat mungkin didasarkan pada informasi yang sudah terangkum dalam harga saham oleh aktifitas para spesialis pasar. Pada dasarnya publikasi ramalan manajemen secara teratur akan membantu bukan menghambat keputusan investasi.
Namun tidak hanya keandalan  dalam pembuatan ramalan telah menjadi masalah yang sangat memperhatikan manajemen yang takut akan dituntut akibat harapan yang tidak terpenuhi. Beberapa alasan lain yang membuat manajemen enggan membuat ramalan khusus dalam laporan keuangannya yaitu :
a.       Proyeksi dapat memberi kesan akurasi yang tidak berdasar.
b.      Proyeksi cepat menjadi kuno, sehingga harus selalu dimutakhirkan
c.       Ramalan dan proyeksi dapat digunakan oleh pesaing sehingga merugikan satuan usaha yang melaporkan.
d.      Manajemen mungkin merasa dipaksa memenuhi ramalan yang diumumkan sehingga harus membuat keputusan jangka pendek yang bukan untuk kepentingan pemegang saham.
e.      Kegagalan perusahaan memenuhi proyeksinya menimbulkan ketidakpuasan pemegang saham dan mungkin menyebabkan adanya tuntutan hukum.
2.       Kebijakan Akuntansi
Beragamnya prosedur akuntansi yang digunakan banyak perusahaan bahkan dalam perusahaan yang sama menyebabkan komparabilitas antara laporan keuangan menjadi sulit. Salah satu alternatif untuk keseragamannya adalah mengurangi jumlah alternatif. Cara lain selain mengurangi jumlah alternatif adalah dengan mengungkapkan metode-metode spesifik yang digunakan dalam setiap kasus dengan asumsi bahwa pembaca dapat menyajikan kembali laporan akuntansi itu guna mencapai komparabilitas. Informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perlu untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.
3.       Perubahan Akuntansi
Penggunaan prinsip dan prosedur akuntansi haruslah konsisten. Namun jika perusahaan akan melakukan perubahan maka perubahan itu harus diungkapkan dalam laporan keuangan ketika perubahan dilakukan disertai justifikasi untuk perubahan itu. Perubahan akuntansi mencakup perubahan dalam prinsip akuntansi, estimasi akuntansi dan satuan usaha yang melaporkan.
4.       Pengungkapan peristiwa pasca laporan
Ada dua jenis peristiwa yang relevan yang mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum selesainya laporan :
a.       Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Peristiwa – peristiwa ini harus diakui dengan suatu penyesuaian dalam  laporan keuangan. Misalnya  piutang yang dicatat terlalu tinggi karena pelanggan pailit dalam periode berjalan dan lain-lain
b.      Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai-nilai neraca atau hubungan diantar pemegang equitas, atau secara materil mempengaruhi  kegunaaan aktivitas tahun lalu yang dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan. Peristiwa – peristiwa ini tidak memerlukan penyesuaian , tapi sebaliknya diungkapkan. Misalnya : penjualan saham modal secara besar-besaran, kebijakan manajemen baru, dan lain-lain.
Pengungkapan Segmen-segmen Perusahaan
  1. Kebutuhan akan pengungkapan segmen
Suatu segmen industri dianggap signifikan jika segmen itu membentuk 10% atau lebih dari pendapatan, laba operasi atau aktiva terindentifikasi perusahaan. Informasi mengenai segmen suatu usaha dianggap relevan dalam laporan eksternal agar manajemen tidak menyembunyikan informasi yang mereka tidak ingin publikasikan.
  1. Kesulitan Akuntansi
Pembebanan aktiva fisik pada segmen-segmen perusahaan mungkin biasa dilakukan dalam sebagaian kasus, namun akuntansi belum menemukan suatu metode pengukuran yang konsisten untuk aktiva-aktiva ini sehingga dapat dihubungkan dengan konstribusi pendapatan yang dihasilkan dari aktiva-aktiva itu.

METODE-METODE PENGUNGKAPAN
Pemilihan metode pengungkapan tergantung pada sifat informasi dan kepentingan relatifnya. Metode-metode pengungkapan yang umum diklasifikasikan sebagai berikut :
1.       Bentuk dan susunan laporan formal
Bentuk dan susunan laporan keuangan dapat diubah secara efektif untuk menampilkan jenis informasi tertentu yang tidak diungkapkan dalam laporan yang tradisional baik di neraca, laporan rugi laba maupun di laporan arus kas
2.       Terminologi dan penyajian yang terinci
Judul deskripsi yang tepat untuk pos-pos dalam laporan keuangan akan menjadi penjelas bagi pembaca.
3.       Informasi parentesis
Jika judul pos dalam laporan tidak cukup menjelaskan,, diperlukan definisi tambahan berbentuk parentesis (dalam tanda kurung) setelah judul laporan tersebut.
4.       Catatan kaki
Catatan kaki digunakan untuk menyajikan data kuantitatif yang terinci yang tidak cukup signifikan untuk dicantumkan dalam tubuh laporan, tapi data ini disajikan dalam bentuk daftar pelengkap, antara lain :
a.       Kebijakan akuntansi dan perubahan akuntansi
b.      Hak kreditor untuk didahulukan
c.       Aktiva kontinjen dan kewajiban kontinjen
d.      Pembatasan pada pembayaran dividen
e.      Hak-hak pemegang equitas
f.        Dan lain-lain
5.       Laporan dan data pelengkap
Data keuangan diikhtisarkan dan disajikan dalam laporan secara ringkas dan untuk dapat lebih dimengerti oleh pembaca sebagaian informasi yang terinci dan signifikan harus dikeluarkan dari laporan dan disajikan dalam daftar pelengkap. Daftar ini kadang dimasukkan dalam catatan kaki dan kadang dalam satu bagian setelah  laporan dan catatan kaki
6.       Laporan Auditor
Laporan ini bertujuan mengungkapkan jenis-jenis informasi berikut :
a.       Dampak materil dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda dengan yagn lazim
b.      Dampak materil dari perubahan satu metode ke metode akuntansi yang lazim lainnya.
c.       Perbedaan pendapat antara auditor dan klien mengenai kelaziman suatu metode akuntansi yang digunakan dalam laporan.
7.       Pembahasan dan analisis manajemen serta surat direktur utama
Hal-hal yang dapat diidentifikasi manajemen
a.       Hasil-hasil arbiter yang disebabkan oleh konvensi pembagian operasi yang kontinyu menjadi periode-periode akuntansi yang tetap.
b.      Estimasi, pertimbangan, dan asumsi yang mereka gunakan dalam pelaporan keuangan.

c.       Ketidakpastian yang signifikan yang mendasari estimasi atau asumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar