Selasa, 14 Januari 2014

TUGAS RESUME "Monitoring Corruption: Evidence from a Field Experiment in Indonesia"

Pada postingan kali ini saya akan meresume sebuah artikel dengan judul Monitoring Corruption: Evidence from a Field Experiment in Indonesia dari Benjamin A.Olken dari Harvard University and National Bureau of Economic Research.

Pada dasarnya Artikel ini berisi tentang penelitian mengenai pemantauan korupsi yang ada di Indonesia yaitu dengan meneliti korupsi yang terjadi di berbagai desa dan bagaimana cara yang efektif untuk menanggulangi korupsi tersebut.

Salah satu pendekatan untuk mengurangi korupsi dari Becker & Stigler (1974) yaitu dengan kombinasi yang tepat dari pemantauan dan hukuman dapat mengendalikan korupsi. Pendekatan lain yang belakangan ini sedang tenar yaitu pendekatan grassroots. Partisipasi masyarakat sekarang dianggap oleh banyak komunitas pembangunan sebagai kunci tidak hanya untuk mengurangi korupsi tetapi juga untuk meningkatkan pelayanan publik. Misalnya selama tahun 2004 Laporan World Development dikhususkan untuk gagasan "menempatkan orang miskin di pusat penyediaan layanan: memungkinkan mereka untuk memantau dan mendisiplinkan penyedia layanan, memperkuat suara mereka dalam pembuatan kebijakan, dan memperkuat insentif bagi penyedia jasa untuk melayani orang miskin" (Bank Dunia 2004, 1).

Penelitian dilakukan pada proyek pembuatan infrastruktur jalan di desa yang memperoleh dana dari PPK (Proyek Pembangunan Kecamatan). Sampel sebanyak 608 desa yang diambil dari 2 Provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur dimulai dari september 2003 sampai agustus 2004.

Ada dua teknik dalam penelitian ini:
  1. Top Down >>> Memberi tau Desa bahwa proyek infrstrukturnya akan dinilai oleh auditor (BPKP) baik selama proses maupun selesai proyek.
  2. Bottom Up >>> Warga desa diberi formulir dimana warga desa diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai proyek jalan, kemudian mengembalikan formulir tersebut ke kotak yang telah disegel. 
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi pendekatan top down lebih efektif untuk mengurangi praktik korupsi pada proyek pembuatan infrastruktur jalan melalui auditor pemerintah. 
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa pendekatan top down melalui pemantauan auditor pemerintah akan lebih efektif jika digunakan untuk memantau pengadaan barang publik seperti pembangunan infrastruktur. Sedangkan pendekatan bottom up melalui grassroots monitoring akan lebih efektif jika digunakan untuk program pengadaan barang yang bersifat pribadi seperti makanan bersubsidi, pendidikan, dan perawatan medis di mana individu memilki kepentingan untuk memastikan bahwa barang tersebut benar - benar diserahkan dan meminimalkan penyelewengan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar